Pria Rentan Kanker Nasofaring
Nasofaring adalah ruang yang letaknya di langit-langit dalam rongga hidung.
Surabaya Post.
Selasa, 23 Maret 2010, 16:03 WIB
Ita Lismawati F. Malau
Pada kesehatan telinga, hidung dan tenggorokan, tumor ganas atau kanker nasofaring merupakan penyakit terbanyak yang diderita. Dibandingkan perempuan, jumlah penderita kanker nasofaring pada pria jauh lebih banyak dengan prevalensi pria 2 dan perempuan 1 dengan usia antara 30 tahun hingga 50 tahun.
Namun, pada beberapa tahun terakhir, kanker nasofaring juga menyerang pada usia muda. Mayor laut kesehatan wanita (K/W) dr Chorifah Sp THT menjelaskan kanker nasofaring adalah keganasan yang berasal dari epitel atau mukosa dan kripta yang melapisi permukaan nasofaring.
Nasofaring adalah ruang yang letaknya di langit-langit dalam rongga hidung. Di Indonesia maupun di Asia Tenggara, penyakit ini dilaporkan sebagai tumor paling sering ditemukan di antara keganasan di daerah kepala dan leher.
Bahkan di Indonesia, menempati urutan ke-4 di antara keganasan yang terdapat di seluruh tubuh. ”Di Surabaya biasanya pasien datang dengan keluhan adanya benjolan di leher, dan 95 persen pasien yang datang sudah dalam stadium lanjut,” jelas Chorifah pada acara Talkshow Penanganan Kanker bersama Radiologi dan Tim Onkologi Rumkital Dr Ramelan Surabaya, Selasa (23/3).
Beliau memaparkan gejala awal adanya kanker nasofaring yaitu adanya gangguan pada pendengaran seperti suara grebek-grebek, pendengaran menurun serta adanya pilek menahun dengan disertai ingus yang bercampur darah dan hidung buntu.
Pada gejala lanjutan keluhan yang timbul adalah sakit kepala, mata juling, penglihatan dobel, bindeng, sering tersedak, sulit menelan, dan lidah bila dijulurkan ke depan tidak bisa lurus ke depan tetapi ke samping kiri atau kanan.
Masih menurut Chorifah, pengobatan kanker nasofaring pada stadium dini bisa memberikan kesembuhan sebesar 70- 80 persen. Sedang pada stadium lanjut harapan hidup untuk 5 tahun ke depan hanya sebesar 15- 25 persen saja.
Namun, pada beberapa tahun terakhir, kanker nasofaring juga menyerang pada usia muda. Mayor laut kesehatan wanita (K/W) dr Chorifah Sp THT menjelaskan kanker nasofaring adalah keganasan yang berasal dari epitel atau mukosa dan kripta yang melapisi permukaan nasofaring.
Nasofaring adalah ruang yang letaknya di langit-langit dalam rongga hidung. Di Indonesia maupun di Asia Tenggara, penyakit ini dilaporkan sebagai tumor paling sering ditemukan di antara keganasan di daerah kepala dan leher.
Bahkan di Indonesia, menempati urutan ke-4 di antara keganasan yang terdapat di seluruh tubuh. ”Di Surabaya biasanya pasien datang dengan keluhan adanya benjolan di leher, dan 95 persen pasien yang datang sudah dalam stadium lanjut,” jelas Chorifah pada acara Talkshow Penanganan Kanker bersama Radiologi dan Tim Onkologi Rumkital Dr Ramelan Surabaya, Selasa (23/3).
Beliau memaparkan gejala awal adanya kanker nasofaring yaitu adanya gangguan pada pendengaran seperti suara grebek-grebek, pendengaran menurun serta adanya pilek menahun dengan disertai ingus yang bercampur darah dan hidung buntu.
Pada gejala lanjutan keluhan yang timbul adalah sakit kepala, mata juling, penglihatan dobel, bindeng, sering tersedak, sulit menelan, dan lidah bila dijulurkan ke depan tidak bisa lurus ke depan tetapi ke samping kiri atau kanan.
Masih menurut Chorifah, pengobatan kanker nasofaring pada stadium dini bisa memberikan kesembuhan sebesar 70- 80 persen. Sedang pada stadium lanjut harapan hidup untuk 5 tahun ke depan hanya sebesar 15- 25 persen saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar